Day
1, June 26th 2018
My life is going to be in a repeat cycle for at least the next 30 days;
bangun, lari pagi, mandi, ke pasar, masak, makan, duduk di teras rumah pak
dukuh sampe bego, kalo nggak lagi proker ya nonton drama, masak lagi, and then snooze
off by 8 pm. No signal. No scrolling through instagram and youtube streaming
for the next 30 days.
Kuliah Kerja Nyata yang sebenarnya gampang dideskripsikan, bukan?
Day
2, June 27th 2018
By the second day of my KKN, I definitely can’t tell you about things
that I learned here. But I think I got a little bit of clarity.
Yang pertama, masak untuk 8 orang capek banget ternyata, belum lagi
ngeberesinnya. Hal pertama yang muncul ketika tadi siang aku masak tumis sawi
beserta tempe, tahu, terong goreng dan sambal bawang adalah bahwa ibuku harus
melakukan itu setiap hari untuk ngasih makan 4 orang anak dan 1 suami. Three
meals a day. Every single day. Aku bisa bayangin betapa capeknya ibu masak buat
kita semua dan aku bener-bener ngerasa bersalah karena nggak pernah bantu.
Bahkan untuk mikir mau makan apa hari itu, Ibu pasti bingung. Dan jahatnya aku
masih kadang nggak makan masakan Ibu dan masih ngeluh pengen makan ini-itu. Aku
bisa ngerasain gimana sakitnya Ibu kalo aku nggak mau makan.
Yang kedua, because I am surrounded with 5 guys in their 20s, I get to
know their conversations better. Mostly about girls, but the most shocking news
is how judgemental they are over girls!! I don’t get it. Percakapan mereka yang
asal nyeletuk bilang “ah biasa aja ini mah”, padahal yang lagi mereka stalk
adalah kembang kampusku, atau ketika mereka bilang “ini tengah badan doang yang
cantik, coba liat full body nya”, got me really offended. Are boys REALLY THAT
SHALLOW? I’ve always dreamed of boys who would appreciate girls not just by
looks, I’ve dreamed of amazing guys who only talks good about girls, but then I
guess there’s no such boys. They are all jerks, and I really wish if I even have a boyfriend, aku nggak dapet yang
sebegini judgementalnya. Boys, I like you, but if you read this, I’m sorry—ITS
THE TRUTH.
Yang ketiga, I just realized that boys dont find me attractive AT ALL.
I’m just drop-dead ugly and non-appealing for boys. No matter how many talents
or skills I have, I realize that boys only care about look first—the other
things are bonus.
Yang ke empat, I’m questioning a lot about myself.
Sampai kapan aku mau kayak gini terus?
Day 3,
28th of June 2018
Nothing
much I’ve done today.
Menyelesaikan satu series dalam satu hari yang gabut. Tapi di akhir
series aku baru sadar bahwa aku goblooook bgt pernah sampe desperate bgt gegara
ditinggal mas G. Demi apapun itu goblok bgt dan dia brengsek banget. A total
bastard kalo mo diinget-inget lagi apa yang dia lakuin pada diriku ini lol.
Kalo dipikir lagi, kok bisa ya aku sebegitu sayangnya sama seseorang yang udah
drop-dead bangsat? Duh, ngakak. Geli kalo inget-ingetnya. Untung sekarang udah
nggak ada feeling sama sekali.
Di sini masih nggak ada sinyal, cuma bisa pake whatsapp doang, dan
gabisa loading gambar. Berasa idup di pedalaman karena kalo mau nyari sinyal
harus ke pasar dulu.
I miss my boyfriends a lot. (read: BTS)
Day 4,
29th of June 2018
I’m listening to Jungkook’s cover called “Working” now. I’ve always
loved this song, but listening to it with wind blowing at the front of my KKN
house is somehow feels different. It’s so peaceful here. Still no
signal—because if there’s a signal I woudn’t have written this lol.
Aku masih mempelajari satu per satu karakter teman-teman KKN-ku. And I
realize some of them really has the personality that I have. Sedikit
menyebalkan, tapi kalau di pikir-pikir bukankah aku menyebalkan juga karena
punya personality yg sama?
I still hate the way they talk about girls, because when I talk about
boys with my girl friends, I feel like I’m not that rude. Their standarts are
so high—they dont even bother to look at the mirror to see themselves.
And I miss my mom and dad. I guess when you’re away from your parents and feel the new experience,
they’re always in your thoughts, right?
Day
5, 30th of June 2018
The last day of June, and I’m still here in Semin, Gunung Kidul, to
fulfill my KKN. Besok udah Juli; bulan yang paling aku suka, bulan yang katanya
panas banget, bulan dimana aku dilahirkan. I’m gonna be 21. Angka yang cukup
mengerikan nggak sih? 21 selalu dikaitkan dengan legalitas dan angka
kedewasaan. Kalo aku tinggal di Amerika, udah legal dan sah-sah aja kalo mau
mabok atau masuk ke stripping club. 21 tahun; ada yang sudah menikah, ada yang
sudah punya anak, ada yang masih kuliah, ada yang struggling dengan pekerjaan,
dan ada aku disini yang hidupnya biasa-biasa aja.
Lagi KKN pula.
Day
6, 1st of July 2018
I’m
so pissed off.
Kenapa sih cewek selalu dianggap yang cuma bisa di dapur, atau kenapa
sih cowok tuh selalu brengsek dan nggak tau diri? It’s the 6th day of my KKN
and I felt like I’m being used. I have to go to the nearest traditional market
every single morning, then cook for 8 people three times a day and I still have
to do other work like walk around announcing our programs while THE REST OF THE
BOYS DO NOTHING.
I am sooo done. Well oh well, these boys; all they do is just sleep,
eat and then talk dirty about girls. I mean come on, how could this be
happening on me?! I’m a strong independent woman and I feel like I’m being
their maids.
What a bummer to the first day of my favorite month. I seriously cannot
wait to go home.
Day
7, July 2nd 2018
I’m still pissed off and I’m sad
at the same time.
Hari ini bapak ibu dateng ngunjungin tempat KKN-ku. Cuma dikasih waktu
3 jam dan aku sedih banget karena cuma dikasih waktu sesingkat itu. Nangis
terus bawaannya, entah kenapa. Mungkin karena kangen, atau karena aku lagi mau
PMS, atau karena aku lagi sensitif karena semalem barusan di “sidak” alias
evaluasi kelompok. Eih.
Baru kali ini aku ngerasain namanya direndahkan, diinjak-injak, dikucek
harga dirinya, dengan alasan yang menurutku bisa dibalikkan lagi ke orang yang
udah nunjuk-nunjuk. Nggak usah disebutin gimana cerita lengkapnya, tapi dari
hasil evaluasi itu aku jadi tahu gimana sifat satu per satu dari anggota
kelompok yang menurutku kalo diterawang, keliatan banget bangsatnya—sorry to
say. Yang kurasain waktu “evaluasi kelompok” sebenernya bukan benar-benar
evaluasi kelompok—lebih pada beberapa orang yang berusaha menjatuhkan seorang
Brigita Shela. Congrats though, karena berhasil buat aku ngerasa direndahkan
banget. Lol. Thats why I shut myself down since then. Tadinya, aku mau membalas
mereka dengan fakta-fakta yang lain, tapi kalau kubales, makin jadi lah nanti.
Biarlah anjing menggonggong, sing waras ngalah. Aku juga udah bertekad untuk
nggak ngomong ke mereka kalau nggak butuh banget, dan nggak minta bantuan kalo
emang bener-bener nggak bisa. I’m trying so hard not to get close to them
either, males yekan, ngapain coba. Temen bukan, kenalan bukan, cuma segelintir
orang yang kebetulan dipasangkan selama 30 hari untuk jadi satu kelompok KKN.
Ngeliat mukanya aja udah eneg banget, apalagi musti berinteraksi. Tapi
dari hal-hal kampret yang terjadi dari kemarin, highlight of the day adalah ada
bapak ibu yang jauh-jauh dateng dari jogja ke tempat KKN ku buat bawain
banyakkkk bgt makanan (yang nggak akan aku bagi pada kubu lawan lol). Untung
teman-teman cewek semuanya baik, jadi bakal kubagi ke mereka doang, jelas.
Bukan tentang makanan aja sih sebenernya, aku banyak cerita tentang suka duka
KKN ku juga, dan seperti yang kuharapkan, tentu aja bapak ibu selalu kasih
support dan semangatin aku. In this difficult time, I do really need them. Aku
masih belum berhenti nangis kalo inget bapak dan ibu. I really want to go home.
Being in a shitty situation like this makes me appreciate my parents more. I
love them so much. Writing this, I haven’t even stopped crying.
But anyways... menghitung hari, masih ada 23 hari ke depan yang harus
dilalui bersama orang-orang ini.
Wish me luck.
Day
8, July 3rd 2018
It was a regular day when I started my morning with 5 kilos jog at 7
AM. I lost 2 kilos in a week, yay! Pokoknya by the end of this KKN, I have to
at least lose 7 kilos—I know I can do it!!! Aku nggak makan pagi dan nggak
makan malam, menghindari es dan yang manis-manis—kecuali protein shake yang
lumayan manis. Masih mencoba menghindari konflik dengan nggak terlalu involve
dalam perbincangan yang nggak buat aku jadi seseorang yang lebih baik, caelah.
Tapi serius, kalo nggak terlalu dibutuhin atau kalo aku nggak butuh motor
mereka buat ke pasar atau do laundry, aku nggak bakalan deh minta bantuan
mereka.
Anyways, sorenya kita main di lapangan sama anak-anak desa sini, yang
menurutku bisa jadi pelipur lara. Cuma karena anak-anak ini aku bisa senyum dan
lepas ketawanya.
It’s still 22 days to go. I should be fine, right?
Day
9, July 4th 2018
First off, Happy Independence Day, America!
Second, I got a signal for the past 2 days. Karena aku upgrade ke 4G
(nomor lamaku masih 3G) dan lumayan bisa chatting lancar dan instagram kalo aku lari pagi :D I lost 2
kilos only and I want to lose more.
There’s still 21 or 20 days left (because there’s no certain date when
we will be off) so I think I would lose 7 kilos by the end of it. I know I can.
I just have to walk and run 4 kilometers every single day and watch my food.
I can handle this
Day
10, July 5th 2018
Nothing
special happened today.
But I tried so hard to bodo amat pada apapun yang berusaha membuatku
nggak nyaman. I tried to do things without whining and complaining.
Nineteen days left, and the only strength for me to carry on is the
children here. Aku bener-bener bertahan cuma karena anak-anak bimbel yang
kuajar setiap hari Senin sampai Kamis. Ngajarin mereka Bahasa Inggris, nyanyi
angka dan alfabet, dan main betengan atau cuma main kejar-kejaran adalah hal
yang membuatku bertahan.
I’m trying not to miss home that much—even though I still miss it.
Day
11, July 6th 2018
Hari ini ada program kerja yang mulai jalan di KKN. Yang pertama, jam 1
siang ada pertemuan lansia, atau yang sering disebut Posbindu. Disitu, kakek
nenek yang ada di Dusun Sulur II dicek berat badannya, diukur tensinya dan
silaturahmi bersama dengan warga lansia lainnya. Tadi, waktu aku ambil kamera dan
memutuskan untuk jadi sie dokumentasi, aku banyak memotret kakek dan nenek yang
penglihatan dan pendengarannya sudah minus. Tadi sempet mau nangis dan mata
udah berair. Yang ada dipikiranku adalah mereka aja semangat ikut pertemuan
kayak gini, dan masih ramah banget sama aku yang notabene datang dari kota.
Aku ngerasa terenyuh banget, ada satu kakek yang udah nggak bisa lihat,
dan aku benar-benar bayangin rasanya jadi si kakek—yang dulu pernah muda dan
bisa ngelakuin segalanya, dan sekarang sudah tinggal leyeh-leyeh aja.
Ngeliat kakek dan nenek tadi juga bikin aku inget simbah yang sudah
nggak ada. I miss her. I used to visit her every holiday when she still alive.
Pasti seneng deh rasanya ditengokin cucu. Aku juga tadi udah bertekad, kalau
besok udah menikah dan berkeluarga, aku akan sering berkunjung ke bapak dan
ibu, kalau bisa setiap liburan. This event makes me reflect on myself so much.
Sorenya, sekitar jam 4, proker individu ku berjalan, yaitu pelatihan
public speaking untuk karang taruna Desa Sulur II. Lega dan seneng banget bisa
berbagi ilmu, senengnya lagi karena mereka juga kelihatan semangat waktu
penjelasan materi.
Hari ini terasa singkat karena banyak kegiatan.
11 days down.
18 more days to kill.
Day
12, 7th of July 2018
Lagi berkabung.
Hapeku mati,
my one and only iPhone 5s mati T_T
I dont know about what I feel
right now. Di pedalaman, dan aku nggak punya alat komunikasi. Pengen nangis.
Walaupun udah buluk dan udah tua, I really love that phone T__T I’m so sad yet so clueless.
Apakah ini yang dinamakan cobaan?
Day
13, 8th of July 2018
Hari
kedua tanpa HP.
My dearly iphone 5s yang bulukan karena udah tiga tahun dipake harus
masuk rumah sakit karena bootloop mulu. Dan sedihnya adalah memoriku yg 64gb
full dan aku belum sempet mindahin. Masih ada foto-foto dan banyaaak bgt video
waktu aku di China yang belum sempet aku pindahin. Hiks. Lets just hope for the
best that the data will not disappear.
I thought today was a good day but suddenly something came up, kayak
ada sekumpulan anak muda gitu, aku lebih prefer mereka disebut preman sih, yang
tiba-tiba dateng ke rumah—nggak jelas banget, dan ceramahin sana-sini ketika
aku cuma bilang satu kalimat yang bahkan aku sendiri belum selesai omongin.
I just hope tomorrow will be a better day, and my phone will be fine
with the data and stuff.
Day
14, 9th of July 2018
Day
3 without my dear phone.
Bener-bener kerasa stress-nya karena hampir seharian laptop juga
digunain sama temen-temen yang lain. The only electronic thing that I have now
is my own laptop, jadi kalo laptop dipake juga jadinya diriku gabut banget.
Masih belum ada kabar dari tempat aku betulin hpku.
Dari kemaren udah galau dan hari ini galau banget. Enak sih, jadi bisa
lepas dari barang jahanam, tapi nggak enak karena I feel like I’ve been
disconnected from the world. I feel like I’m being left, believe it or not.
But today I went to pasar malem at the local space. Ya lumayan,
walaupun I ended up eating bakso, sosis dan macem-macem tempura. Nyesel banget
karena selama disini aku diet aku udah kehilangan 4 kilo T_T
I hope this wont happen again and my phone will come back to me.
Day
15, 10th of July 2018
Kupikir hari ini aku bisa dengan bebas pake hpku lagi dengan keadaan
yang utuh dan sempurna. Eh ternyata salah besar. I also made a huge mistake.
Setelah aku coba bawa ke konter dan minta dilihat, eh ternyata bukannya tambah
bener malah makin rusak. Home button jadi gabisa dipencet, kerangka hp jadi
mencuat, and it’s still doesnt work.
At this point, aku udah bener-bener ikhlas mo kek gimana hpku dan
segala datanya. Yang kupingin adalah aku punya hp karena gabut banget coy
gapunya hp ternyata, lebih ke lagu-lagunya sih yang aku kangenin. Apalagi kalo
morning and afternoon jogs—nggak ada lagu hampa banget coy asli.
Good thing is, hari Kamis aku bakal turun ke Jogja untuk servis hp, I
dont hope much. Kalopun emang gabisa dibetulin, aku bakal beli hp baru yang
nggak se-pricey iphone. Apapun itu lah, yang penting berfungsi.
Anyway, today remarks the half way of my KKN. Whoo! Time flies; I lost
4 kilos, I cracked my phone, and I still miss home more than ever.
I wished all of this will end sooner.
Day
16, 11th of July 2018
Day
5 being disconnected—by disconnected I mean I have no phone in my hands.
It got pretty okay but I guess I
need my sanity back by having a phone. I think I’m gonna have a new phone by
tomorrow. Besok aku bakal balik ke Jogja dan semoga aja bisa balik ke Semin
dengan handphone di tangan.
I’m excited for tomorrow.
Day
17, 12th of July 2018
Hari ini kerasa berjalan cepet banget karena sepanjang hari dihabisin
di jalan menuju Jogja dan kembali ke Semin. Setelah coba untuk servis iphone,
akhirnya aku menyerah karena untuk dibetulin butuh sekitar 1jutaan, itu juga
datanya bakal ilang semua. It’s sad because some of the best moments are in
there. Momen-momen emasku di China, ketika aku pemilu dan terpilih jadi ketua
himpunan, waktu aku dinobatkan jadi student staff dan foto-foto lain yang
bahkan aku udah lupa ada apa aja. Sedih sih, tapi mau gimana lagi. It’s
supposed to be a memory, but we can’t look at the future if we always look back
to the past memories, right?
Well, at least, that’s what I’ve been trying to tell my self for days.
Aku akhirnya beli hp baru dengan tabungan yang seharusnya jadi ultimate
saving buat nonton BTS tahun depan.
Walaupun sebenarnya hp baruku juga nggak sebagus si 5s buluk, si tabungan jadi
benar-benar nggak seberapa dan aku tau aku harus kerja keras untuk bisa
ngumpulin lagi kayak saldo semula. Puji Tuhan, udah ada lumayan banyak tawaran
jadi MC di bulan Agustus-September. Aku harus kerja keras. Orang kayak aku kalo
nggak kerja keras, nggak akan sukses.
Wish me luck. It’s a fresh and new start to have a new phone right?
Ada desas-desus juga kalau KKN akan segera berakhir tanggal 22 Juli.
Itu berarti tinggal 9 hari lagi. Benar- atau enggaknya, kita lihat aja nanti.
Day
18, 13th of July 2018
Done
nothing special today.
I still feel sick because of my stomachace, and feel super dizzy
everytime I went to bed. Aku nggak tahu kenapa, entah masuk angin atau asam
lambung naik, but it makes me suffer. I eat a lot and forget about my diet plan
because of my sickness.
This KKN will end soon, I just cant wait to end it sooner.
By the way, today is the memorial day for my grandma. Its been 4 years
since my grandma passed away. I missed her. Being in a country side like this
place makes me remember her the most. I used to love country side because every
holiday I would visit my grandma’s house.
Although
I missed her so much, I’m glad that she’s in a better place now.
Day
19, 14th of July 2018
Done nothing and I felt pretty good. Unless most of the people here
that made me super sick. I’m getting used to the house, the environment, the
water and even the wind here, but it seems like I will never get used to the
people. Bukan warganya (aku sayang banget sama warga lokal sini, btw) tapi
beberapa teman kelompokku. Masih saja ku dibuat muak.
Yaudah lah ya. Tinggal bentar lagi.
Three weeks down.
One week to go.
Day
20, 15th of July 2018
2/3 of my KKN journey done and dusted—well not completely done and
dusted, but lets say its almost over! :p
Sebeeel banget karena hari ini bener-bener dipenuhi kejengkelan karena
ketidaktahuan diri beberapa orang yang bahkan nggak mau gerak untuk
ngelaksanain sesuatu. That’s why hari ini aku nyuci dan masak and then kabur ke
kafe cari wifi dan cek sana-sini. Sebel banget karena baru tau fakta pas Bapak
Ibu jengukin aku ke sini, some of the boys talk shit behind me dan bilang “kalo
aku dijengukin gitu sih aku malu”.
Ye, sirik aje. Ye, orang tua gw mah sayang ama gw.
Aku udah berada di titik di mana aku muak banget sama all of the boys
here. Oh geez, forget about the formal stuff—even looking at their face makes
me sick. Thats why I keep quiet, I didn’t talk when they dont ask, I dont even
hesitate to ignore and keep the awkward silence everytime we’re in the same
place. Everything is so awkward here, but I dont even care anymore. They hurted
and attacked me first, its not my fault to act such things.
Oh, I havent change my mind; I still want all of this to really come to
an end.
Day
21, 16th of July 2018
Salah satu proker berjalan lagi hari ini. Dan dapet tanggal penarikan
yang katanya jadi tanggal 23 Juli!! It means tinggal seminggu lagi. Ahhhh
kuharap bener karena aku udah pengen balik ke dunia nyata di Jogja. Hiks.
Aku makan banyak lagi hari ini, dan nyeseeel dan bertekad mau balik
lari dan diet lagi setelah kemaren galau parah karena ngga ada hp.
Pokoknya harus turun lagi!!! Gamau tauuu!!!
Day
22, 17th of July 2018
Makin
sebel karena makin spaneng sama laporan akhir. I miss Taehyung sooo bad.
Day
23, 18th of July 2018
Sebel banget karena disindir di grup unit, sampe grup pribadi juga,
bukan sama siapa-siapa tapi sama anggota kelompok sendiri. Duh nggak ngerti
lagi ya, abis ini selesai bodo amat mau langsung left grup!!!
Day
24, 19th of July 2018
Hari ini ngobrol sama Pak Dukuh kalau Pak Dukuh suka keliling Jawa pake
motor, gila banget gaul!! Dan hari ini ada acara gapok tani gitu, so glad to
see all of the people of Kemejing. Selain hari pengumpulan laporan akhir, hari
ini juga hari terakhir bimbel. Sedih!!! Karena satu-satunya yang jadi
penyemangat selama KKN cuma anak-anak disini dan sekarang we’ve come to the
end.
I’m gonna miss them the most!!
Hari penarikan adalah H-1
sebelum aku ulang tahun, di tanggal 24 Juli 2018.
5 hari lagi—and I also can’t
wait for that.
Day
25, 20th of July 2018
Bener-bener butuh waktu sendiri untuk merenung dan me time dan mikirin
bakal mau kemana kedepannya. Mau apa setelah himpunan? Mau apa setelah magang?
Mau ngapain setelah lulus? I think I need some time to figure it all out.
Alone.
I need to regain my energy by being alone and do my stuff. Being
surrounded by a lot of people for almost a month makes me kinda tired.
Can’t wait to hang out in Starbucks and being alone with my own mind.
Day
26, 21st of July 2018
I can’t even remember what happened today. What I remember is I know
how much some of the boys hate us.
Day
27, 22nd of July
Perpisahan dengan warga Dusun Sulur II dilaksanakan hari ini. Hari ini
aku masak sama warga Dusun Sulur II, terutama ibu-ibu. Aku ngerasa disambut
luar biasa dan ngerasa sangat disayaaang banget. Ada satu ibu namanya Bu
Marinem, dan ibu itu selalu peluk aku kalau ketemu. Kalau kata Bu Dukuh, Bu
Marinem itu fans-nya Mbak Shela. Hahahaha. Tapi sumpah, beliau baiikkkk banget.
Setiap aku lari pagi dan sore, beliau dan suami selalu kasih semangat ke aku
dengan bilang “ayo mbak shela, semangat!!!”, padahal aku nggak tahu nama beliau
dan beliau bisa ingat namaku hanya dengan satu kali perkenalan.
I think I’m gonna miss her the most. I hope she’ll doing well, sampai
pada saatnya nanti aku kembali ke Sulur II dengan jadi orang yang sukses.
Day
28, 23rd of July – The Last Day of KKN
Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu datang juga. Hari terakhir ada di
Dusun Sulur II sebelum besok harus kembali ke rutinitas di Jogja. Ada senang
dan sedihnya, ada kejadian yang lucu juga hari ini sebenarnya.
Pertama, hari ini ada pameran yang diadain di sebuah lapangan gitu.
Nah, the story starts from there. We still being awkward with each other and
its still doesnt feel right for me. I feel like there’s a gate between us and
we couldnt even reach that to make it. Jadi yaudah, karena hari terakhir juga
semuanya masih ngga membaik—we’re gonna end it this way. Awkward, in silence.
Yang kedua, pameran berjalan dengan lancar. Sampai akhirnya, the love
of my life came. Orang yang aku suka tetiba chat dan bilang kalau dia ada di
lokasi pameran, padahal dia nggak KKN. I FEEL INCREDIBLY ANXIOUS. He was there
and he asked where I was. I was in complete shit, I look like a gigantic ugly
potatoes. I had no make up on—not even a eyebrows and I sweated a lot. But he
was there. Berdiri, ngelambai ke aku, pakai jaket denim kesukaannya, dan
berjalan ke arahku. Kayak macem di FTV, suer, because I feel like my heart was
going to explode.
Tau nggak? Pas dia jalan ke arahku, hampir semua cewek langsung kicep
dan ngikutin kemana dia pergi. But he came to me. To see me. To say hi. And to
talk. Dan saat lihat dia, aku benar-benar ngerasa nggak pantes, nggak layak,
menjijikkan, to just even talk and standing next to him. I’m fat, I’m ugly and I have no shame. Why
would someone like him like someone like me? I’m a drop-dead ugly potatoes and
I feel sooo small that I cried after he left.
Believe me, I missed him. Its been almost 6 months since the last time
we met. Aku selalu kebayang saat akan ketemu dia lagi, saat aku dandan cantik,
udah agak kurusan dan lebih pantes dari pada hari ini. Tadi aku bener-bener
gosong karena panas. Bayanganku ketemu dia dengan keadaanku yang sempurna
terbuang dan tergantikan sudah sama kejadian fail yang tadi. Aku sedih banget.
Because I really like him.
Hari ini campur aduk banget rasanya. Senang karena KKN udah berakhir,
dan sedih karena aku harus ketemu the love of my life with the worst
appearance.
Tomorrow we’ll leave. And tomorrow is my birthday eve. Everything comes
down to this moment—the moment that I’ve been waiting for since day one.
Hope everything will be fine.
Day
29, 24th of July 2018 – The day of
coming back to Jogja
Akhirnya hari yang kutunggu-tunggu datang juga. Since day one, I’ve
been waiting for this day to come, dan setelah penantian panjang yang menguras
hati, akhirnya hari ini, aku resmi ditarik dari lapangan dalam rangka Kuliah
Kerja Nyata. Yay.
Pagi ini dimulai dengan aku bangun pagi untuk packing dan bersiap-siap
untuk kembali ke Jogja jam 9 pagi. Aku semangat banget dari pagi, but as you
can expect, sampai detik ini pun, nggak ada perubahan dalam kelompok, and I
guess, all of us are relieved that we’re finally going to be back to our normal
life.
Ketika kami pamitan sama Pak Dukuh dan akhirnya masuk ke mobil untuk
kembali ke Jogja, aku benar-benar ngerasa lega. Aku sama sekali nggak tahu apa
artinya udara segar selama di lokasi, karena menurutku walaupun emang udara di
desa itu segar, kalau ada orang-orang toxic di sekitar, udara jadi nggak
bakalan segar lagi. Ketika sampai di Jogja dan karena hari ini himpunan
bertugas di bimbingan KRS dan aku merasa harus datang, aku benar-benar nutup
mata dan hirup udara dalam-dalam. Di sini lebih baik. Di sini, di kehidupan
normalku yang super hectic dan stressful, di kota yang polusinya tinggi, aku
merasa lebih bisa menghirup udara segar. I feel like I’m home.
Langsung kembali ke aktivitas yang padat, aku ngerasa bahwa aku lebih
suka seperti ini. Shela yang sibuk, yang hampir setiap hari selalu di kampus
dari pagi sampai malam, yang kumel dan selalu dikomen kantung matanya tambah
parah dari hari ke hari.
Sebenarnya, banyak banget yang bisa dipelajari di KKN. Salah satunya
adalah being able to deal with people who’s not your friend and to deal with
their own behavior. Aku nggak ngerasa gagal dalam menjalani KKN ini, aku malah
ngerasa bahwa I found myself again. Mungkin agak sedih karena di awal, aku
pengen kelompok KKN ku bisa jadi keluarga kedua. But I guess—not all people are
easy to vibes with me. And that’s fine. That’s okay.
Anyway, hari ini adalah hari terakhir aku berusia 20 tahun. Yap, it’s
my birthday eve, and I’m so happy to
spend my birthday tomorrow, here in Jogja.
So that’s it. I made it. 30 days 29 days of my KKN journey has
been completed. It’s not the best thing that happened on me, but I’m glad it
happened. Because every story in life has its own meaning, right?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar